Rupanya, karena tidak ada muatan sedangkan jalannya terlalu mendaki dan licin. Asisten sopir lalu menaikkan beberapa batu besar keatas pick up.
Setelah ditambah pemberat batu, barulah mobil pick up tersebut bisa naik keatas.
Bertambahnya beban ternyata membuat ban mobil bagian belakang justru bisa menapak tanah dengan sempurna sehingga tidak selip di tanah yang licin.
Beban bukanlah penghalang, tapi beban justru menjadi sarana untuk naik ke atas.
Sadarkah kita bahwa seperti itulah yang terjadi dalam kehidupan ini?
Beratnya beban dan pergumulan hidup tanpa kita sadari justru mendatangkan kebaikan bagi kita.
Tanpa masalah, kita justru sangat sulit untuk naik ke atas. Mirip layang-layang yang bisa naik ke atas karena angin kencang yang menerpanya.
Sayangnya, banyak dari kita yang hanya melihat masalah dari sisi negatifnya.
Sekarang kita tahu mengapa Tuhan tidak membebaskan kita dari masalah, sebaliknya DIA mengajak kita untuk memikul bebanNya.
Bayangkan seandainya kita menjalani hidup tanpa beban, maka kita akan jadi anak Tuhan yang rapuh, manja, tidak tahan banting dan mudah menyerah saat harus menghadapi beratnya kehidupan.
Justru karena beban itulah kita menjadi semakin kuat di dalam Tuhan. Beratnya beban yang harus kita pikul menyadarkan bahwa kita perlu kekuatan Tuhan setiap hari.
Pada saat yang sama, beban akan melatih iman kita menjadi kuat sehingga tidak mudah tergelincir / selip jika Tuhan mulai mengangkat kita lebih tinggi lagi.
Kita butuh masalah untuk membuat kita bertambah kuat. Beratnya beban hidup justru membuat kita naik dan bukan turun...
Good morning,
Gbu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar