Kesucian, Pentingkah?

Yohanes 5:19 Maka Yesus menjawab mereka, kata- Nya: " Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diri- Nya sendiri, jikalau tidak Ia melihat Bapa mengerjakannya; sebab apa yang dikerjakan Bapa, itu juga yang dikerjakan Anak.
Hari ini saya disadarkan bahwa penting banget untuk melihat Bapa bekerja agar kita bisa mengerjakan apa yang Bapa kerjakan. Dalam budaya Israel, seorang anak dididik melalui keteladanan ayahnya dan belajar melalui pengalaman hidup mengerjakan pekerjaan-pekerjaan ayahnya (Internship/magang). Apabila kita mengerjakan sesuatu yang tidak pernah Bapa tunjukkan untuk kita kerjakan, maka pekerjaan kita akan "unauthorized", sehingga sekalipun itu sepertinya memberkati orang lain, namun kita sendiri akan ditolak. (Mat 7:22-23).

Bagaimanakah caranya untuk bisa melihat Bapa di dalam pekerjaan-Nya?
"Berbahagialah orang yang SUCI HATINYA, karena mereka akan MELIHAT ALLAH." (Mat 5:8) Satu-satunya cara adalah dengan memiliki HATI yang SUCI. Hati yang suci didapat dari apa yang Kristus kerjakan. Inilah yang disebut Kasih Karunia.

Perhatikan kata-kata Max Lucado di dalam buku "Grace":
"Grace is God’s best idea. Rather than tell us to change, he creates the change! Do we clean up so God can accept us? No, he accepts us and begins cleaning us up. His dream isn’t just to get you into heaven, but to get heaven into you."
Orang yang sungguh-sungguh telah menerima kesucian dari kasih karunia Bapa akan hidup menjaga kesucian dengan segenap hatinya. Orang yang suci hatinya akan mengampuni, karena dia juga mengampuni. Dia akan menerima orang lain, karena dia juga diterima. Dia akan hidup benar, karena tahu mahalnya harga dibenarkan. Dengan kesucian kita akan melihat Bapa dalam hati kita, dan akan tahu apa yang Bapa minta untuk kita kerjakan. Sehingga kita akan berkenan kepada-Nya.