1. Apa yang terjadi ketika manusia makan dari buah pengetahuan yang baik dan yang jahat?
2. Apa yang dilakukan oleh Allah untuk menunjukkan keadilan-Nya?
Untuk menunjukkan kebaikan-Nya kepada manusia, maka Allah membuat taman Eden dan mempersiapkan segala-galanya. Manusia tinggal menikmati ciptaan Allah yang luar biasa itu. Tapi, untuk menguji apakah manusia mengasihi Allah atau tidak, maka perlu diuji dulu. Nabi Musa menulis, “TUHAN Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu. Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: 'Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati,'" (Kejadian 2:15-17). Ini adalah perintah yang pertama bagi manusia. Namun, manusia salah memahami kebaikan Tuhan dengan mengabaikan perintah itu dan memakan buah pengetahuan yang baik dan jahat. Seharusnya, mereka tinggal menikmati segala kebaikan Allah yang tersedia di Taman Eden, tetapi justru mereka mengabaikan perintah tersebut. Akibatnya, kebaikan berubah menjadi kematian. Sebab, upah dosa ialah maut. Oleh karena Allah masih tetap mengasihi manusia, maka Ia membuat pakaian dari kulit binatang dan mengenakannya kepada mereka (Kejadian 3:21). Binatang harus dikorbankan dan kulitnya diambil demi menutupi ketelanjangan manusia. Itu adalah korban pencurahan darah yang pertama dan menjadi lambang tentang berita keselamatan yang akan datang, di mana Yesus Kristus menjadi Anak Domba Allah yang menghapus dosa manusia. Petrus berkata, “Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat. Ia telah dipilih sebelum dunia dijadikan, tetapi karena kamu baru menyatakan diri-Nya pada
zaman akhir,”(I Petrus 1:18-20). Jadi, kita harus menyambut kebaikan Allah bagi hidup kita dengan bersyukur kepada-Nya.
Praktek
Apakah Anda sudah mengalami kasih Allah? Jika Anda belum mengalami kasih Allah, apa yang harus Anda lakukan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar