Bacaan FirmanBacalah Kisah Para Rasul 21:1-14 dengan hati yang berdoa untuk menerima pencerahan dari Allah dalam saat teduh hari ini.
Pertanyaan Renungan1. Apa isi nubuatan Nabi Agabus tentang Paulus? (ayat 10-11). 2. Bagaimana reaksi Paulus yang tak terhentikan karena visi Tuhan?(ayat 13-14).
Dalam perjalanan kekristenan Anda, pernahkah Anda menerima nubuatan atau teguran dari Tuhan yang menakutkan dan menciutkan hati Anda? Apa reaksi Anda ketika mendengar nubuatan yang menakutkan Anda seperti itu? Akan berhentikah langkah Anda setelah mendengar kabar yang tampaknya buruk tersebut? Dalam renungan Saat Teduh kita hari ini, kita menemukan reaksi Paulus yang jauh berbeda dari biasanya. Paulus menolak untuk berhenti menjalani panggilan Tuhan meski ada nubuatan yang menakutkan, bahkan menciutkan hati dari nabi Agabus. Lukas menulis, “Setelah beberapa hari kami tinggal di situ,
datanglah dari Yudea seorang Nabi bernama Agabus. Ia datang pada kami, lalu mengambil ikat pinggang Paulus. Sambil mengikat kaki dan tangannya sendiri ia berkata: 'Demikianlah kata Roh Kudus: Beginilah orang yang empunya ikat pinggang ini akan diikat oleh orang-orang Yahudi di Yerusalem dan diserahkan ke dalam tangan bangsa-bangsa lain,'” (ayat 10-11). Coba bayangkan, Anda duduk bersama teman-teman untuk berbagi pengalaman rohani dengan mereka, supaya mereka bisa bersukacita bersama Anda. Tiba-tiba, seseorang berjalan masuk dan mengambil barang milik Anda serta mengikat tubuhnya. Anda belum sempat bertanya apa maksudnya, ia malah menjawab bahwa orang yang memiliki barang-barang tersebut akan ditangkap dan diikat, kemudian diserahkan kepada penguasa untuk disiksa. Apa reaksi Anda? Mungkin Anda akan marah, tapi Paulus yang sudah terbakar dengan visi Allah tidak terhentikan oleh intimidasi itu. Antusiasnya yang membara untuk menyelesaikan rencana Allah tak bisa menghentikan dirinya, sehingga ia berkata, "Mengapa kamu menangis dan dengan jalan demikian mau menghancurkan hatiku? Sebab aku ini rela bukan saja untuk diikat, tetapi juga untuk mati di Yerusalem oleh karena nama Tuhan Yesus,"(ayat 13). Itulah kuasa antusiasme. Paulus tak terhentikan. Teman-teman Paulus yang sebelumnya melarang terpaksa menyerah dan berkata, "Jadilah kehendak Tuhan!"(ayat 14). Apakah antusiasme Anda kepada visi Allah tidak terhentikan oleh intimidasi apapun? Mari, milikilah semangat yang membara seperti Paulus untuk menyelesaikan rencana Allah dengan sempurna.
datanglah dari Yudea seorang Nabi bernama Agabus. Ia datang pada kami, lalu mengambil ikat pinggang Paulus. Sambil mengikat kaki dan tangannya sendiri ia berkata: 'Demikianlah kata Roh Kudus: Beginilah orang yang empunya ikat pinggang ini akan diikat oleh orang-orang Yahudi di Yerusalem dan diserahkan ke dalam tangan bangsa-bangsa lain,'” (ayat 10-11). Coba bayangkan, Anda duduk bersama teman-teman untuk berbagi pengalaman rohani dengan mereka, supaya mereka bisa bersukacita bersama Anda. Tiba-tiba, seseorang berjalan masuk dan mengambil barang milik Anda serta mengikat tubuhnya. Anda belum sempat bertanya apa maksudnya, ia malah menjawab bahwa orang yang memiliki barang-barang tersebut akan ditangkap dan diikat, kemudian diserahkan kepada penguasa untuk disiksa. Apa reaksi Anda? Mungkin Anda akan marah, tapi Paulus yang sudah terbakar dengan visi Allah tidak terhentikan oleh intimidasi itu. Antusiasnya yang membara untuk menyelesaikan rencana Allah tak bisa menghentikan dirinya, sehingga ia berkata, "Mengapa kamu menangis dan dengan jalan demikian mau menghancurkan hatiku? Sebab aku ini rela bukan saja untuk diikat, tetapi juga untuk mati di Yerusalem oleh karena nama Tuhan Yesus,"(ayat 13). Itulah kuasa antusiasme. Paulus tak terhentikan. Teman-teman Paulus yang sebelumnya melarang terpaksa menyerah dan berkata, "Jadilah kehendak Tuhan!"(ayat 14). Apakah antusiasme Anda kepada visi Allah tidak terhentikan oleh intimidasi apapun? Mari, milikilah semangat yang membara seperti Paulus untuk menyelesaikan rencana Allah dengan sempurna.
Praktek:Hal apakah yang menghentikan Anda ketika Anda ingin menyelesaikan rencana Allah? Apa komitmen Anda setelah merenungkan firman Tuhan hari ini? Bagikanlah pengalaman Anda kepada teman-teman di komsel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar