Bacalah I Timotius 6:11-21 dengan hati yang berdoa untuk menerima pencerahan dari Allah dalam saat teduh hari ini.
Pertanyaan renungan
1. Menurut Anda, mengapa Paulus memberikan nasihat yang keras seperti ini? (ayat 11-16).
2. Apa nasihat dan peringatan Paulus kepada Timotius? (ayat 17-21).
Pernahkah Anda mendengar kata-kata pujian seperti ini, “Tetapi engkau hai manusia Allah?” Seringkali kita hanya mendengar kata-kata yang sebaliknya, yakni manusia berdosa. Namun, firman Tuhan ini menyatakan hal yang berbeda. Memang sebelumnya, Paulus berkata, “Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya: 'Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa,' dan di antara mereka akulah yang paling berdosa. Tetapi justru karena itu aku dikasihani, agar dalam diriku ini, sebagai orang yang paling berdosa, Yesus Kristus menunjukkan seluruh kesabaran-Nya. Dengan demikian aku menjadi contoh bagi mereka yang kemudian percaya kepada-Nya dan mendapat hidup yang kekal,”(I Timotius 1:15-16). Paulus yang dulunya orang yang paling berdosa sekarang menjadi manusia Allah, sehingga ia menyatakan hal yang sama kepada Timotius. Setelah memanggil Timotius dengan cara demikian, Paulus berkata tegas “jauhilah semuanya itu.” Hal apakah yang harus dijauhi? Paulus menjelaskan tentang orang-orang yang mencintai uang dan berbagai nafsu lain, “Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan. Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka,”(ayat 9-10). Namun jangan berhenti di situ, kita harus terus bergerak. Paulus menegaskan, “kejarlah keadilan, ibadah, kesetiaan, kasih, kesabaran dan kelembutan. Bertandinglah dalam pertandingan iman yang benar dan rebutlah hidup yang kekal. Untuk itulah engkau telah dipanggil dan telah engkau ikrarkan ikrar yang benar di depan banyak saksi,”(ayat 11-12). Jika kita adalah manusia Allah, maka kita harus bergerak maju untuk bertanding dalam pertandingan iman, karena kita sudah mengikrarkan ikrar yang benar di hadapan Allah. Kita tidak boleh menoleh ke belakang, yang ada adalah terus maju dalam Tuhan. Rindukah Anda dipanggil 'manusia Allah'?
1. Menurut Anda, mengapa Paulus memberikan nasihat yang keras seperti ini? (ayat 11-16).
2. Apa nasihat dan peringatan Paulus kepada Timotius? (ayat 17-21).
Pernahkah Anda mendengar kata-kata pujian seperti ini, “Tetapi engkau hai manusia Allah?” Seringkali kita hanya mendengar kata-kata yang sebaliknya, yakni manusia berdosa. Namun, firman Tuhan ini menyatakan hal yang berbeda. Memang sebelumnya, Paulus berkata, “Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya: 'Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa,' dan di antara mereka akulah yang paling berdosa. Tetapi justru karena itu aku dikasihani, agar dalam diriku ini, sebagai orang yang paling berdosa, Yesus Kristus menunjukkan seluruh kesabaran-Nya. Dengan demikian aku menjadi contoh bagi mereka yang kemudian percaya kepada-Nya dan mendapat hidup yang kekal,”(I Timotius 1:15-16). Paulus yang dulunya orang yang paling berdosa sekarang menjadi manusia Allah, sehingga ia menyatakan hal yang sama kepada Timotius. Setelah memanggil Timotius dengan cara demikian, Paulus berkata tegas “jauhilah semuanya itu.” Hal apakah yang harus dijauhi? Paulus menjelaskan tentang orang-orang yang mencintai uang dan berbagai nafsu lain, “Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan. Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka,”(ayat 9-10). Namun jangan berhenti di situ, kita harus terus bergerak. Paulus menegaskan, “kejarlah keadilan, ibadah, kesetiaan, kasih, kesabaran dan kelembutan. Bertandinglah dalam pertandingan iman yang benar dan rebutlah hidup yang kekal. Untuk itulah engkau telah dipanggil dan telah engkau ikrarkan ikrar yang benar di depan banyak saksi,”(ayat 11-12). Jika kita adalah manusia Allah, maka kita harus bergerak maju untuk bertanding dalam pertandingan iman, karena kita sudah mengikrarkan ikrar yang benar di hadapan Allah. Kita tidak boleh menoleh ke belakang, yang ada adalah terus maju dalam Tuhan. Rindukah Anda dipanggil 'manusia Allah'?
Praktek
Pencerahan apakah yang Anda terima dari renungan hari ini? Apa komitmen Anda?
Pencerahan apakah yang Anda terima dari renungan hari ini? Apa komitmen Anda?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar