Bacaan Firman
Bacalah Ibrani 12:5-14; Keluaran 3:5; Yosua 5:15; 1 Korintus 5:7-8 dengan hati yang berdoa untuk menerima pencerahan dari Allah.
Pertanyaan perenungan:
1. Jika Allah mengijinkan persoalan-persoalan datang dalam kehidupan kita, sebenarnya menurut Anda, apa tujuan Allah? Allah memperlakukan kita sebagai apa?
2. Bagaimana caranya kita bisa mendekati dan bersekutu dengan Allah?
Apakah kuburan yang kemarin kita siapkan bagi ego tidak kosong, melainkan sudah penuh dengan bangkai ego? Mari kita buat kuburan yang baru lagi bagi ego kita untuk hari ini. “Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan sebab tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan.” Penyangkalan diri dan memikul salib setiap hari yang kita jalankan ini harus menghasilkan kekudusan di dalam hidup kita. Jika kita terus belajar menyangkal diri dan memikul salib setiap hari dalam perjalanan iman percaya kita, maka seharusnya hidup kita semakin hari juga harus semakin kudus.
Allah ingin baik Musa maupun Yosua tahu, bahwa antara Allah dengan manusia ada jurang pemisah, yang kudus dan yang najis itu tidak mungkin bersatu. Manusia harus
menanggalkan kasutnya untuk bisa mendekat kepada Allah. Manusia tidak akan mungkin bisa melihat Allah tanpa kekudusan. Kasut adalah tempat melekatnya kotoran-kotoran yang ada di jalan. Kita harus menanggalkan dosa-dosa yang melekat di dalam diri kita bila kita ingin datang dan berada di dalam hadirat-Nya. Kita juga harus membuang ragi yang lama agar supaya menjadi adonan yang baru, ragi juga berbicara tentang dosa. Sebentar lagi kita akan berpesta, bukan dengan ragi yang lama, bukan juga dengan ragi keburukan atau kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran.
Kekudusan adalah salah satu yang Allah perintahkan untuk kita kejar. Dan jika Allah perintahkan untuk dikejar, berarti ini sangat-sangat penting. Jadi penyangkalan diri kita dengan menyalibkan (mematikan) ego kita harus menghasilkan kekudusan atas hidup kita.
Praktek:
Sudahkah Anda konsisten mematikan ego? Bagikan pengalaman Anda dalam mematikan ego kepada anggota komsel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar