Tuhan saat ini

Sukar sekali untuk hidup "SAAT INI". Masa lalu dan masa datang kerap menghantui kita. Masa lalu dengan hantu rasa salah, masa datang dengan hantu rasa cemas. Begitu banyak yang terjadi dalam hidup kita dimana kita merasa marah,kecewa, bingung, mendua. Dan sering kali semua perasaan-perasaan ini diwarnai oleh rasa salah. Rasa salah itu seolah berkata :" kamu seharusnya bisa melakukan lebih dari yang kemain" atau "Seharusnya kau tidak berkata seperti itu." Kata "seharusnya" ini kerap membuat kita terbelenggu rasa salah hingga kita tidak mampu hidup secara penuh pada SAAT INI.

Namun ada yang lebih buruk, yakni rasa cemas dan khawatir. Pertanyaan-pertanyaan yang muncul adalah:" "bagaimana jika aku di PHK?",Bagainama jika suamiku mati mendadak?" Bagaimana jika aku tidak mampu menyekolahkan anak-anakku?" Bagaimana jika saham turun?" dst dst... Begitu banyak pertanyaan "bagaimana jika... " hingga kita menjadi buta dan tuli. Kita tak mampu menikmati keindahan bunga di taman, senyum tulus anak-anak di pinggir jalan..

Musuh kita yang besar ternyata adalah hantu " seharusnya" dan hantu "Bagaimana jika" Yang satu menarik kita ke masa lalu yang sudah lewat, yang lain mendorong kita meraih mada depan yang tidak pasti.

Bagi orang yang BERIMAN kita diminta untuk hidup untuk saat ini. Tuhan adalah Tuhan saat ini. Tuhan adalah Tuhan pada SAAT INI entah susah atau derita, entah mudah atau sukar. (Henry J M Nouwen)



Romo Agung Wahyudianto OCarm