Ketaatan membuat terobosan. Sesuatu yang mustahil akan terjadi. Pandanglah kekekalan yang membawa hidupmu. Waktu kita mengalami kesulitan dan melihat sesuatu mustahil, taat kepada firman Tuhan maka akan mengalami terobosan.
Banyak orang hidupnya fokus kepada pernikahan, sehingga pernikahan menjadi penting. Kita tidak lagi melihat kekekalan sehingga justru kita banyak melihat apa yang kelihatan yaitu masalah-masalah keluarga, masalah keuangan, masalah anak sehingga kita lupa untuk melakukan kehendak Bapa. Akhirnya kita kehabisan waktu. Kenapa terjadi karena fokusnya salah, tidak melihat kepada kekekalan. Waktu saya mulai melihat kepada kekekalan, saya tidak melihat kepada yang sementara, masalah keuangan saya, anak saya, istri saya dan justru waktu saya melihat pada kekekalan, saya tidak lagi melihat itu sebagai masalah. Inilah yang menjadi rahasia kehidupan Paulus.
Ada kesaksian:
• Hendra tinggal di Gunung Sindur tentang mempersembahkan anggota tubuh didalam keluarga dan pekerjaan.
• Dani tinggal di Sector 7 tentang perkatakan dan pikiran yang harus dipersembahkan sebagai orang yang sudah menjadi Kristen Lama.
• Sandra tinggal di Alam Sutra tentang fokus kehadiran orang dalam komsel, memakai kekuatan sendiri dan tidak memakai cara Tuhan. Mempersembahkan pikiran bahwa komsel itu milik Tuhan.
• Danish tinggal di Taman Palem Karawaci tentang pikiran dan mulut. Mau memikirkan hal-hal baik dan mulia. Memperkatakan kebenaran Tuhan.
Mempersembahkan dimulai dari saya.
Waktu menyerahkan pikiran kepada Kristus maka pikiran lebih terbuka dan melihat banyak area-area dalam hidup yang perlu diubah. Kita bukan hanya bersandiwara dalam banyak pertemuan-pertemuan tetapi menceritakan dan meneguhkan apa yang terjadi. Bukan acaranya tapi kehidupan didalam menghidupi kebenaran. Persembahkan komsel kepada Tuhan sehingga bukan cara kita tapi caranya Allah.
Fil 2:12-18
Ayat 13 karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya.
Allah mengerjakan di dalam saya, keinginan dan pekerjaan baik. Jadi Allah lah yang berkehendak dan mengerjakan pekerjaan yang baik
Apa kaitannya dengan mempersembahkan tubuh? Karena waktu kita menyerahkan kepada Tuhan, maka Tuhanlah yang memiliki inisiatif untuk melakukan segala pekerjaan baik dalam hidup kita.
Dikaitkan dengan Roma 12:1-2
Tuhan yang berkeinginan tapi tidak bisa realisasikan karena kita yang memegangnya. Mempersembahkan artinya menyerahkan sepenuhnya bukan hanya menitipkan. Jadi bukan lagi kita yang mengendalikan hidup kita tetapi Tuhanlah yang berkehendak dan mengerjakan di dalam hidup kita.
Contoh:
• ketika mempersembahkan hp ke teman, tapi sebentar-sebentar kita pinjam hp untuk WA/Bbm/Sms terus dipersembahkan ke teman. Bentar lagi di ambil lagi. Sama seperti kita kepada Tuhan, mempersembahkan tapi sebentar-sebentar kita mau lakukan dengan cara kita. Itu namanya NITIP bukan MEMPERSEMBAHKAN.
• mata dipersembahkan hanya beberapa saat setelah itu saya ambil lagi >> itu BUKAN dipersembahkan
• pikiran dipersembahkan hari ini tetapi nanti sore tidak >> itu BUKAN dipersembahkan
• masalah pernikahan, mungkin ada beberapa hal berbeda dan dijadikan masalah, diributkan dan tidak beres cuma beberapa jam/ beberapa hari >> itu BUKAN KEKEKALAN
• anak tidak diurus makan, itu hanya beberapa jam tapi bukan KEKEKALAN.
Waktu masuk pada pernikahan, apa yang menjadi kehendak Tuhan dalam pernikahan, jadi kita tidak lagi hanya melihat yang kelihatan.
Apa yang perlu saya lakukan dalam komsel yang berdampak pada kekekalan. Apa yang menjadi kehendak Tuhan bagi komsel itu.
Saya terus menghidupi apa yang menjadi kehendak Tuhan dan mengalami dulu serta fokus pada kekekalan.
Siapa yang mau komsel ini bisa membaptis, waktu komsel banyak orang bertobat, waktu
Siapa yang sesungguhnya menghendakinya? Tuhan lah yang menginginkannya.
Jadi bukan keahlian dan cara kita yang penting di dalam komsel.
Fondasinya adalah kita mengalami firman dan mengerti kehendak Tuhan.
Yeh 36 : 24
Siapa yang berkehendak untuk membawa Israel? Tuhanlah yang berkehendak.
Yang perlu kita lakukan adalah mempersembahkan hidup kita kepada Tuhan maka Allah lah yang melakukan terobosan , mujizat , dan lawatan di dalam komsel bukan dengan cara saya.
Saya harus mendapatkan kekekalan dulu baru dibicarakan, bukan hal yang tidak dihidupin. Setiap orang bisa menceritakan hidup dia, kemarahan, kesenangan, dll.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar