Ketika kapal lintas samudera “Titanic”, yang malang berlayar dengan megah dalam perjalanan perdananya ke New York 14 April 1912, di dalamnya ada lebih dari 2.000 penumpang menikmati kenyamanan kapal yang amat mewah itu.
Insiden tragis pada malam itu diingatkan kembali oleh Washington Post.
Dalam ruang kendali, seorang petugas berseragam sedang bersenandung sambil melakukan pekerjaannya, yang tanpa perlu bersusah payah mengarahkan kapal itu pada kecepatan pemecah rekor.
Telepon berdering.
Satu menit berlalu.
Menit yang kedua . . .
Petugas itu tak dapat diganggu, ia terlalu sibuk . . .
Menit ketiga yang sangat berharga berlalu dengan cepat . . .
Setelah tugas yang sebenarnya bisa ditinggalkannya itu selesai, barulah petugas itu mengangkat telepon, yang pesannya berbunyi : “Ini tempat pengintai pada haluan kapal. Gunung es persis di depan! Putar haluan!!”
Tetapi sudah terlambat. Ketika dengan tergesa-gesa ia menuju ruang kendali, “Kebanggaan Segala Lautan” itu menabrak tepat bagian tengah gunung es dan menimbulkan gemuruh yang dahsyat.
Tiga menit yang amat bernilai, yang sebenarnya dapat menyelamatkan jiwa 1.600 jiwa.
Ibrani 3:15 Tetapi apabila pernah dikatakan :
“Pada hari ini, jika kamu mendengar suaraNya, janganlah keraskan hatimu, seperti dalam kegeraman”
Sumber: theworldcare.com
MURAHHHHH.....
-
DALI CHRYSANTHEMUM WITH HONEY
Teh bunga chrysanthemum dengan madu.
Khasiat dan kegunaan:
Memelihara kesehatan dan membantu meredakan sakit kepala dan pana...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar