20/11/08

Bahasa Roh

Alkisah seorang anak Tuhan yang memiliki sebuah kerinduan yang membara, kerinduan itu hanya satu hal, supaya ia dapat berbahasa roh.

Kerinduan ini baginya segala-galanya, ia berpikir bahwa karunia bahasa roh itu "the best of the best" dibandingkan karunia yang lainnya. Untuk membayar harganya ia rela berdoa puasa, tirakat, semedi dan mencoba-coba menggerakkan bibirnya seperti yang sudah didengar dan dilihatnya dari orang lain. Tekad ini semakin kuat sehingga ia tidak mau berbahasa roh seperti yang lainnya ia akan minta bahasa roh yang terbaik melebihi saudara-saudaranya seiman. Sesudah menyelesaikan petualangannya, anak muda ini datang kepada Pendetanya dan berkata: Pak Pendeta saya sudah mendapatkan karunia bahasa roh,.... Oh ya ... jawab Pendeta singkat, Pak Pendeta mau dengar nggak bahasa baru yang saya punya??, demikian lanjutnya. Pendeta yang diajak bicara mulai memperhatikannya dengan wajah yang agak bingung sebab bahasa itu merupakan bahasa doa, yang hanya diucapkan antara seorang anak Tuhan kepada Bapanya. Belum sempat Pendeta memberi jawab maka anak muda ini berkata: Begini pak bahasa yang keluar dari mulut saya, " weleh ..... weleh....weleh" ..., apakah ini bahasa roh bukan pak? Demikan pertanyaan lugu yang diberikan kepada sang pendeta. Ketika Pendeta mendengar kata itu, dalam hatinya tertawa, tetapi untuk menjaga perasaan jemaatnya, ia menyembunyikan tawanya, malah ia menambahkan, .... Wes... hewes... hewes .. bablas angine.. nanti kamu akan mendapat bahasa itu juga"ia memberi jawabnya sambil tertawa dalam hatinya dan keluar tanpa nasehat yang diharapkan oleh jemaatnya yang "mbonten-mbonten" (aneh-aneh.red) itu.
Banyak anak-anak Tuhan di lingkungan kharismatik begitu getol untuk karunia yang satu ini, bahkan ada pendeta-pendeta Pentakosta orthodok memberikan ultimatum "karunia bahasa roh" harus dan mutlak karena sebagai tanda orang yang dipenuhi Roh Kudus sehingga banyak Jemaat dan hamba-hamba Tuhan memburu karunia bahasa Roh ini bagaikan memburu harta karun raja Salomo. Pengalaman penulis pernah mendapatkan telpon dari seorang hamba Tuhan dari sebuah gereja "X" yang menekankan karunia roh ini sehingga setiap kebaktian sebelum memulai kotbah Pendeta harus berbahasa roh dulu tanpa itu jangan harap jemaat mau mendengar kotbahnya. Tidak jarang jemaat yang tidak mendengar bahasa roh dalam doa pendetanya, langsung pulang tanpa permisi dan tanpa komando. Sehingga pendeta ini harus meniru-niru dan menciptakan bahasa yang tidak dapat di mengerti dalam irama yang sedikit bisa meng "kitik-kitik" sehingga Jemaat sampai geli dan merasa puas, dan mau duduk manis mendengar Firman.

Lain lagi gereja yang seluruh jemaatnya mendapat karunia bahasa roh, setiap mereka berkumpul dalam doanya mereka tidak lagi menggunakan bahasa yang dapat dimengerti (bahasa Indonesia, red) tetapi semua berbahasa roh sehingga suasana kebaktian bagaikan pasar malam, dengan suitan... suitan tidak karuan, lainnya cit...cicit cuit ...cit..cit .... cuit .... Yang lain menggema dengan suara lantang ingin menonjolkan bahasa yang diucapkan lebih baik dari pada bahasa lain, coba bayangkan kalau orang awam masuk dalam ibadah ini, maka ia menganggap mereka yang kebaktian semuanya "kurang setengah ons", sebab sudah tidak mengerti bahasanya, apa yang ia saksikan tangisan, jeritan, raungan, sementara yang lain tertawa terkekeh-kekeh 2 jam tidak berhenti, langsung "nggeblak" jatuh tidak bangun-bangun, sampai orang tuanya mencari-cari! Ada apakah gerangan di gereja?

Mengingat jemaat dan hamba Tuhan harus berbahasa roh maka ada gereja-gereja tertentu berniat membuka kursus bahasa roh, sehingga mereka dapat belajar 3 bulan untuk mendapatkannya. Benarkah demikian? Kursus itu sangat perlu diadakan kalau gurunya Yesus Kristus sendiri, sebab yang membaptis Roh Kudus adalah Yesus Kristus, jika tidak demikian kursus itu perlu dikaji ulang, apakah sesuai alkitab atau tidak! Memang banyak ajaran yang kontroversial dilingkungan ahli-ahli theologia tentang karunia roh, bahkan ada yang mengganggap karunia berbahasa roh, adalah karunia masa lalu sehingga gereja yang masih berbahasa roh dianggap bidat dan sesat! Sementara mereka yang merasa diri memiliki karunia ini menganggap gereja yang tidak berkarunia roh adalah gereja tanpa Roh Kudus! Pertentangan terus bergulir, bagaikan reformasi yang tidak kunjung selesai. Sementara yang lain menganggap pintar mengadakan seminar Roh Kudus, pembicara yang anti bahasa roh dapat mengkritik seluas-luasnya dan sebebas-bebasnya "seenak udel"nya sendiri, dia pikir doktrinnya paling benar dibanding yang lain. Haruskah orang-orang percaya sibuk dengan perbedaan dokma dan doktrin yang ada??? Tuhan sudah akan datang bung! bukan perbedaan tetapi kesatuan iman dalam Yesus yang dibutuhkan menjelang kedatangan Tuhan! Lebih celaka lagi seorang Song Leader, dan singer ada diantaranya yang naik mimbar pertama-tama tanpa permisi atau shalom atau memberi votum tetapi langsung "nrocos" (berbicara tanpa komando.red) dengan bahasa rohnya sehingga Jemaat yang memang belum siap memasuki ibadah, dipaksa untuk tutup mata, sebagian memperhatikan dengan wajah yang aneh, sebab memang bahasa yang di dengarnya adalah bahasa yang aneh sehingga jemaat yang tidak memiliki roh kharismatik langsung memberikan nilai miring kepada para song leader.

Fenomena ibadah orang-orang kafir di zaman purba yang beribadah kepada roh-roh keramat, beribadah kepada setan-setan adalah memiliki kegairahan seketika, luapan emosi,berteriak dengan suara nyaring, mengangkat tangan atau menghentak-hentakkan kaki, kehilangan kesadaran, mengeluarkan busa dari mulut, mengucapkan kata-kata yang tidak jelas, kehilangan kontrol pikiran dan suasana kacau balau. Sehingga ibadah seperti ini akan sangat menyeramkan, mendatangkan penderitaan jasmani, menghabiskan tenaga fisik bahkan sampai ibadah selesai, hati penyembah yang hadir dalam ibadah ini hampa dan kuatir serta diliputi oleh kebimbangan. Haruskah ibadah anak-anak Tuhan menyontek ibadah kafir zaman Purba?? Tidak demikian bukan ? Ada banyak pengajaran dan tafsiran yang beraneka ragam tentang karunia ini namun alangkah baiknya kalau kita sedikit berbincang-bincang dengan guru agung kita "Yesus Kristus" dapat dipastikan apa yang telah diucapkan dalam firmanNya akan memuaskan hati setiap orang yang mau terbuka terhadap Firmannya! Inilah percakapan imajiner Wartawan Timothy (WT) dengan Yesus Kristus, sebagai Guru Agung (Guru) kiranya dapat menjadi berkat!

WT : Guru, apakah selama guru hidup di dunia ini memakai bahasa Roh??

Guru : Tidakkah engkau membaca dalam Alkitab bahwa Aku selalu menggunakan bahasa yang dapat dimengerti oleh seluruh lapisan masyarakat. Bahasa yang Aku sampaikan harus dimengerti dari ahli-ahli Taurat sampai para nelayan dan petani! Apa gunanya bila Aku berkata-kata dengan bahasa yang tidak dimengerti? Matius 12:24 menyatakan tetapi ketika orang Farisi mendengarnya, mereka berkata: "Dengan Beelzebul, penghulu setan, Ia mengusir setan." Orang-orang Farisi itu mendengar pengajaranKu dengan bahasa yang dapat dimengerti oleh mereka, namun mereka menganggap Aku seorang yang kemasukan setan. Bagaimana kalau Aku menggunakan bahasa yang tidak dapat dimengerti oleh mereka?

WT : Guru, maksudku bukan pada waktu Engkau mengajar atau berbincang-bincang dengan orang lain tetapi pada waktu Engkau berdoa?

Guru : Pernahkah Engkau membaca doa yang Aku ajarkan dengan bahasa yang tidak dapat dimengerti?? Kalau mereka yang menuliskannya tidak mengerti bahasaKu, bagaimana mereka menuliskannya? Bahasa doaku jelas dan tegas dapat dipahami dan dimengerti oleh orang lain! Atau siapapun yang mendengarnya! Bukankah engkau sudah belajar doa Bapa kami yang diajarkan? Adakah bahasa doa Bapa kami yang tidak dapat dimengerti?

WT : Mengerti sih, maksudnya begini lho, itu bahasa yang Engkau janjikan sebelum Engkau terangkat ke Sorga??

Guru : Markus 16:17-18 Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya:

1. Mereka akan mengusir setan-setan demi namaKu,

2. Mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka,

3. Mereka akan memegang ular,

4. Dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka;

5. Mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh."

Jadi ada berapa jenis yang Aku ucapkan? Ingat tanda-tanda yang menyertai orang percaya!

WT : Apakah tanda bahasa lain itu sama dengan bahasa baru atau bahasa roh?? Sebab ada banyak istilah yang terkadang kita yang hidup di abad modern ini tidak tahu?

Guru : Apakah artinya sebuah istilah? Memang ketika Aku mengucapkannya Aku menggunakan bahasa yang baru. ( Seemeia de tois pisteusasin tauta parakoloutheesei. En too onomati mou daimonia ekbalousin. Gloossais laleesousin kainais. Kai en tais chersin ofeis. Arousin kan thanasimon ti pioosin ou mee autous blapsee. Epi arroostous cheiras epitheesousin kai kaloos hexousin. - bhs Yunani dari Mark 16:17-18. red). Kemudian HambaKu Lukas oleh pimpinan Roh Kudus memberikan laporan yang akurat tentang peristiwa di atas loteng Yerusalem itu dengan istilah bahasa-bahasa Lain. Kisah Rasul 2: 4 Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya (Kai epleestheesan pantes Pneumatos Hagiou kai eerxanto lalein heterais gloossais kathoos to Pneuma edidou apofthengesthai autois).

WT : Jadi waktu pengalaman Pentakosta itu murid-murid dapat berkata-kata bahasa baru atau bahasa lain, yang orang lain mengerti??

Guru : Bacalah Alkitabmu mereka berkata-kata bahasa lain yang bisa dimengerti orang lain sehingga mereka yang hadir dapat mengerti berita Injil yang murid-muridKu sampaikan. Bacalah Kisah Rasul 2: 7 -11 Mereka semua tercengang-cengang dan heran, lalu berkata: "Bukankah mereka semua yang berkata-kata itu orang Galilea? Bagaimana mungkin kita masing-masing mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri, yaitu bahasa yang kita pakai di negeri asal kita: kita orang Partia, Media, Elam, penduduk Mesopotamia, Yudea dan Kapadokia, Pontus dan Asia, Frigia dan Pamfilia, Mesir dan daerah-daerah Libia yang berdekatan dengan Kirine, pendatang-pendatang dari Roma, baik orang Yahudi maupun penganut agama Yahudi, orang Kreta dan orang Arab, kita mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri tentang perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah." Jadi coba hitunglah ada berapa bahasa yang para muridKu sampaikan?

WT : Kira-kira sih 17 belas kalau nggak salah?? Jadi mereka langsung berkata-kata dalam arti berkotbah begitu??

Guru : Ya ! Mereka menyampaikan perbuatan Allah yang besar! Mereka tidak pernah kursus bahasa asing tetapi Roh Kudus memampukan mereka berkotbah dalam berbagai macam bahasa!

WT : Nah, Jadi apakah itu sama dengan bahasa roh?

Guru : Pertama-tama ada dua peristiwa penting, sesudah Pentakosta tersebut! Ketika HambaKu Petrus mengunjungi Kornelius dan berdoa maka alkitab mencatat bahwa Kisah Rasul 10:46 sebab mereka mendengar orang-orang itu berkata-kata dalam bahasa roh dan memuliakan Allah. Dan peristiwa yang ke dua ketika HambaKu Paulus ketika ada di Efesus maka Roh Kudus di curahkan! Kisah Rasul 19:6 Dan ketika Paulus menumpangkan tangan di atas mereka, turunlah Roh Kudus ke atas mereka, dan mulailah mereka berkata-kata dalam bahasa roh dan bernubuat.

WT : Guru, Jadi bahasa roh itu berbeda dengan bahasa-bahasa lain yang turun pada hari Pentakosta tersebut??

Guru : HambaKu Paulus menulis dengan jelas bahwa 1 Korintus 14:2 Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, tidak berkata-kata kepada manusia, tetapi kepada Allah. Sebab tidak ada seorangpun yang mengerti bahasanya; oleh Roh ia mengucapkan hal-hal yang rahasia.

WT : Guru, sekarang orang menggunakan bahasa ini tidak untuk berbicara dengan Allah tetapi sebagian diantara mereka pamer, ditengah-tengah ibadah?? Bahkan diantara mereka merasa memiliki iman yang lebih daripada yang lainnya!

Guru : 1 Korintus 14:22 Karena itu karunia bahasa roh adalah tanda, bukan untuk orang yang beriman, tetapi untuk orang yang tidak beriman; sedangkan karunia bernubuat adalah tanda, bukan untuk orang yang tidak beriman, tetapi untuk orang yang beriman. Tidak ada satupun karunia atau tanda yang Bapa sediakan bagi orang percaya untuk pamer, supaya orang lain melihat dirinya lebih dari orang lain, tetapi sebaliknya setiap karunia diberikan untuk kemuliaan Allah!

WT : Jadi guru, setiap orang percaya akan mendapat karunia??

Guru : Allah sudah menetapkan 9 Karunia yang spektakuler! Paulus menjelaskannya dalam 1 Korintus 12:8-10 Sebab kepada yang seorang Roh memberikan (1) karunia untuk berkata-kata dengan hikmat, dan kepada yang lain Roh yang sama memberikan (2) karunia berkata-kata dengan pengetahuan. Kepada yang seorang Roh yang sama (3) memberikan iman, dan kepada yang lain Ia memberikan (4) karunia untuk menyembuhkan. Kepada yang seorang Roh memberikan (5) kuasa untuk mengadakan mujizat, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk (6) bernubuat, dan kepada yang lain lagi Ia memberikan (7) karunia untuk membedakan bermacam-macam roh. Kepada yang seorang Ia memberikan (8) karunia untuk berkata-kata dengan bahasa roh, dan kepada yang lain Ia memberikan (9) karunia untuk menafsirkan bahasa roh itu.

WT : Jadi guru apakah semua orang akan mendapat karunia yang sama?? Contoh karunia bahasa roh tersebut??

Guru : Pertanyaanmu itu tidak memerlukan jawaban sebab Paulus sudah menulis dengan jelas bahwa Adakah mereka semua rasul, atau nabi, atau pengajar? Adakah mereka semua mendapat karunia untuk mengadakan mujizat, atau untuk menyembuhkan, atau untuk berkata-kata dalam bahasa roh, atau untuk menafsirkan bahasa roh? 1 Korintus 12:29-30. Memang banyak orang minta karunia kepada Bapa suatu karunia yang dianggapnya paling hebat dari pada yang lain. Padahal semua karunia itu menjadi luar biasa bila di gunakan untuk kemuliaan BapaKu. Dan setiap Karunia Bapalah yang menentukannya! 1 Korintus 12:28 Dan Allah telah menetapkan beberapa orang dalam jemaat: pertama sebagai rasul, kedua sebagai nabi, ketiga sebagai pengajar. Selanjutnya mereka yang mendapat karunia untuk mengadakan mujizat, untuk menyembuhkan, untuk melayani, untuk memimpin, dan untuk berkata-kata dalam bahasa roh.

WT : Guru, Orang yang mendapat karunia bahasa Roh sering kali lebih banyak memamerkan karunianya, sebab memang ia merasa lebih rohani dari yang lain, bagaimana menurut Guru??

Guru : Pertama-tama perlu diketahui bahwa setiap anak-anakKu mendapat bagian daripada Bapa sesuai dengan ukurannya! Jadi yang banyak dituntut banyak yang sedikit dituntut sedikit! Tidak perlu ada kesombongan sebab itu membuat kejijikan dimata Bapa di Sorga! Paulus menjelaskan dengan tepat! Tetapi dalam pertemuan Jemaat aku lebih suka mengucapkan lima kata yang dapat dimengerti untuk mengajar orang lain juga, dari pada beribu-ribu kata dengan bahasa roh. 1 Korintus 14:19. Setiap orang hendaklah menggunakan karunianya untuk membangun jemaat! 1 Korintus 14:12 mengatakan Demikian pula dengan kamu: Kamu memang berusaha untuk memperoleh karunia-karunia Roh, tetapi lebih dari pada itu hendaklah kamu berusaha mempergunakannya untuk membangun Jemaat. Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, ia membangun dirinya sendiri, tetapi siapa yang bernubuat, ia membangun Jemaat ( 1 Korintus 14:4)

WT : Guru, banyak orang percaya anti karunia yang satu ini sehingga mereka justru menghina mereka yang memiliki karunia bahkan mereka mengatakan bahwa gereja-gereja yang berbahasa roh adalah sesat atau bidat! Bagaimana menurut guru?

Guru : Apa gunanya menghakimi sesama? Apalagi bukankah mereka adalah satu tubuh? Masing-masing memiliki konsep dan pandangan yang berbeda tentang FirmanKu tetapi janganlah sampai menyakiti hati anak-anakKu. Kalau memang prinsip harus di tegor, itupun harus dengan kasih bukan dengan dengan saling fitnah dan hujan! Memang fakta baptisan Roh Kudus itu terjadi di masa lalu itu harus diakui dan tidak bisa dihilangkan begitu saja! Namun demikian 1 Korintus 14:39 mengatakan karena itu, saudara-saudaraku, usahakanlah dirimu untuk memperoleh karunia bernubuat dan janganlah melarang orang yang berkata-kata dengan bahasa roh. Adakah ayat ini masih berlaku atau terhapus dari Alkitabmu??

WT : Guru, terkadang dalam berbagai macam kebaktian ada begitu kekacauan yang satu histeris, nangis, dan masih banyak lagi, bahkan mereka yang berbahasa roh saling berlomba keras supaya bahasanya didengar oleh orang lain, sehingga kebaktian itu terjadi kekacauan! Bagaimana menurut guru

Guru : Setiap orang diberi kebebasan dalam mengungkapkan kasih dan cintanya kepada Bapa di Sorga.! Sebab Tuhan adalah Roh; dan di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan. 2 Korintus 3:17, tetapi juga harus ada ketertiban, 2 Timotius 1:7 Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban. Maka perlu diatur bagi mereka yang akan berkata-kata dalam bahasa Roh. HambaKu Paulus memberikan keterangan dengan jelas 1 Korintus 14:27 Jika ada yang berkata-kata dengan bahasa roh, biarlah dua atau sebanyak-banyaknya tiga orang, seorang demi seorang lain untuk menafsirkannya.

WT : Guru, bagaimana sih caranya mendapat karunia itu, apakah ada syarat-syarat tertentu?

Guru : Karunia Roh itu adalah pemberian daripada Bapa di Sorga, kalau ada orang sudah berusaha untuk mendapatkannya maka itu bukanlah pemberian! Ingat apa yang di inginkan oleh Simon tukang sihir di Samaria itu, ia ingin membeli karunia Allah dan hambaKu Petrus tepat sekali menghardiknya! Tetapi Petrus berkata kepadanya: "Binasalah kiranya uangmu itu bersama dengan engkau, karena engkau menyangka, bahwa engkau dapat membeli karunia Allah dengan uang. Kisah Rasul 8:20. Karunia Roh itu pemberian! Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti, atau memberi ular, jika ia meminta ikan? Jadi jika kamu yang jahat tahu memberikan pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepadaNya." (Matius 7:9-10 LUK 11:13) Bukan karunia yang membawa seseorang masuk sorga tetapi iman kepadaKu itu yang penting! Selagi iman orang percaya sama, maka perlu menyingkirkan perbedaan yang ada. Yang dibutuhkan dunia saat ini adalah buah-buah roh,Galatia 5:22,23 Tetapi buah Roh ialah kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemah-lembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu. Karunia bukan tidak penting tetapi buah roh jauh lebih penting karena dalam kehidupan sehari-hari orang membutuhkan buah. Amin

Sumber: Rehobot.net

Tidak ada komentar:








INFO
KomSel





Komsel Setiap Hari Jumat Jam 20:00 WIB Tuhan Yesus Memberkati.

Semua Materi Bahan Sate diambil dari www.abbalove.org



ABBALOVE SERPONG
Ruko Jasmine Blok HA/1 No.2-6 Gading Serpong







God Bless You.

Daftar Blog Favorit