Sering kita mendeskripsikan sesuatu menurut pandangan kita sendiri. Kita mendeskripsikan sesuatu sebatas menurut apa yang kita tahu, bukan apa yang sebenarnya. Misalnya, ketika diminta untuk mendeskripsikan tentang istana. Karena kita belum pernah masuk ke istana yang sesungguhnya, kita akan mendeskripsikan istana itu menurut gambar yang pernah kita lihat. Pandangan kita tentu berbeda dengan bangsawan yang benar-benar tinggal di istana. Kita menjelaskan dari permukaan / dari kulit luarnya saja, sedangkan bangsawan itu menjelaskan dari hal yang sebenarnya.
Hal ini menggambarkan betapa sulitnya mendeskripsikan sesuatu jika kita sendiri belum pernah mengalaminya. Demikian pula cara pandang kita terhadap Tuhan. Pandangan kita mengenai Tuhan cenderung menurut cara pandang, pendapat, kebutuhan dan selera kita sendiri. Kita tidak memiliki pengenalan yang utuh dan benar tentang Tuhan.
Apa akibatnya?
Kita menganggap Tuhan itu maha pengampun, maka kita seenaknya saja berbuat dosa. Kita menganggap Tuhan penuh kasih, maka kita mempermainkan Tuhan. Disatu sisi Tuhan memang penuh kasih, tetapi disisi lain Tuhan juga kudus adanya. Umat Israel tidak melihat Tuhan secara utuh. Karena itu mereka bahkan berpikir setiap orang yang berbuat jahat adalah baik dimata Tuhan (Maleakhi 2:17)
Kita menganggap Tuhan itu maha pengampun, maka kita seenaknya saja berbuat dosa. Kita menganggap Tuhan penuh kasih, maka kita mempermainkan Tuhan. Disatu sisi Tuhan memang penuh kasih, tetapi disisi lain Tuhan juga kudus adanya. Umat Israel tidak melihat Tuhan secara utuh. Karena itu mereka bahkan berpikir setiap orang yang berbuat jahat adalah baik dimata Tuhan (Maleakhi 2:17)
Begitulah tipikal orang-orang yang tidak mengenal Tuhan secara utuh dan benar. Jika kita mengenal Tuhan dengan pemahaman yang benar, maka kita tidak akan pernah meremehkan kasih karunia Tuhan. Kita akan menghormati dan tidak akan mempermainkan-NYA. Berusahalah untuk mengenal Tuhan bukan menurut kehendak dan keinginan kita sendiri saja, tetapi kenalilah Tuhan dalam pemahaman terang Firman Tuhan. Jika kita mengenal Tuhan secara utuh dan benar, maka kita akan hidup benar dan hidup berkenan dihadapan-NYA.
PEMAHAMAN KITA TENTANG TUHAN MENENTUKAN BAGAIMANA SIKAP HIDUP KITA DIHADAPAN-NYA.
Haleluya....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar