Yohanes 14:1-3
Setelah memperingati dan merayakan hari Minggu Palem, Jumat Agung dan Minggu Paskah, hari ini kita merayakan Hari Kenaikan Tuhan Yesus ke Sorga; suatu peristiwa besar dan mulia yang terjadi 40 hari setelah peristiwa KebangkitanNya pada hari Minggu Paskah. Kelahiran Yesus Kristus dari Perawan Maria menunjukkan bahwa Ia bukan manusia biasa.
KehidupanNya penuh mujizat dan mengubahkan kehidupan manusia. KematianNya di kayu salib, kebangkitanNya pada hari ketiga dan kubur kosong membuktikan Ia adalah Juruselamat, Almasih dan Tuhan yang hidup. Kenaikan Kristus ke Sorga membuka jalan ke Sorga dan memberi pengharapan kehidupan kekal.
Kenaikan Yesus Kristus ke Surga menandai akhir masa kehinaanNya sebagai Anak Manusia dan pemulihan kemuliaanNya sebagai Anak Allah. Rasul Yohanes tidak
tahan dan tersungkur sampai seperti orang mati (Wahyu 1:17). Juga Rasul Paulus rebah ke tanah dan buta selama tiga hari ketika Kristus menampakkan diri dalam perjalanan Rasul Paulus ke Damsyik (Kis.9:4-9).
tahan dan tersungkur sampai seperti orang mati (Wahyu 1:17). Juga Rasul Paulus rebah ke tanah dan buta selama tiga hari ketika Kristus menampakkan diri dalam perjalanan Rasul Paulus ke Damsyik (Kis.9:4-9).
Kenaikan Kristus ke Sorga menandai dimulainya suatu era baru di mana jalan telah terbuka bagi penyertaan Allah kepada seluruh orang percaya di seluruh dunia tanpa bergantung pada keberadaan Yesus Kristus secara lahiriah.
Melalui Roh Kudus yang diutus oleh Kristus, maka penyertaan Allah mulai berlaku bagi setiap orang percaya, siapa saja, kapan saja, di mana saja di seluruh dunia. Kenaikan Kristus ke Surga juga menandai dimulainya pelayanan Kristus di Surga bagi umatNya. Memang kenaikanNya bukan akhir dari pelayananNya. Melalui kenaikanNya, Kristus membuka jalan dan menyediakan tempat bagi umatNya (Yohanes 14:1-3; Ibrani 10:20).
Kiranya dalam momentum Kenaikan Kristus ke Surga ini kita mengalami dan menerima karya ajaib Kristus secara pribadi di dalam hati kita masing-masing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar