"WATER RESISTAN 100 m!"
Itu tulisan yang terdapat dalam jam tangan yang baru saya beli. saya beli karena suka warna birunya yang cantik.
Semalam putriku mencobanya dan mau meminjamnya, "Mam,boleh ya aku pinjam pakai jamnya untuk snorkeling 2 minggu lagi dengan sekolah di Pulau Pari."
What??? Saya mendelik. "Nggak boleh! Nanti kalau rusak bagaimana?" Jawab saya buru-buru. "Ah,mami gak liat tulisannya: bisa sampai 100 m menyelam, mam." Saya tetep ngotot "Tapi kalau dibuat snorkeling di laut kan beda." Anakku gak kalah ngotot "Mami gak tau,merk ini kan khusus untuk snorkeling, surfing, diving..itu semua di laut,mam..jadi pasti aman dong. Kan bergaransi." Saya diam aja.
Pagi ini saya mikir,bahwa kalau ingin tahu jam tangan itu memang water resistan, satu-satunya cara untuk membuktikannya : memang harus di uji di dalam air! Saya jadi teringat dengan bacaan dalam Kitab Suci bahwa kita semua akan diuji dengan api, dan sekali kelak hasil pekerjaan tiap-tiap orang akan kelihatan, apakah dia tahan uji atau terbakar. Saya termenung.
Bukankah hidup ini memang penuh dengan ujian ? Seringkali kita takut atau menghindar sebisa mungkin. Tapi bukankah tidak ada cara lain untuk membuktikan kualitas iman kita, selain dengan ujian ?
Ayat yang sering diberikan oleh Bapa Rohani saya saat saya berkeluh kesah menghadapi masalah hidup adalah "Anggaplah sebagai satu KEBAHAGIAAN jika kamu jatuh dalam berbagai-bagai pencobaan atau ujian. Sebab kamu tahu bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. Dan biarlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang,supaya kamu menjadi SEMPURNA dan UTUH dan TAK KEKURANGAN SUATU APAPUN." Wow,..jadi supaya sempurna,
tidak ada jalan pintas kecuali melalui ujian,seperti anak-anak tidak akan pernah dinyatakan lulus sekolah tanpa ujian. Dan setiap orangtua ingin anaknya lulus dengan nilai yang bagus,bukan asal-asalan. Demikianlah juga TUHAN ingin kita lulus setiap ujian dengan baik sehingga Dia pun bangga dengan kita. Amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar