Bacalah Roma 12:9-21 dengan hati yang berdoa untuk menerima pencerahan dari Allah dalam saat teduh hari ini.
Pertanyaan renungan
1. Apa ajakan Paulus bagi kita untuk dilakukan?(ayat 9).
2. Bagaimanakah caranya antusiasme dipertunjukkan di dalam dan melalui kita? (ayat 11).
Paulus memberikan gambaran yang bagus tentang bagaimana antusiasme yang dimilikinya dapat dipertunjukkan. Katanya, “Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras dari pada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku,”(I Korintus 15:10). Jadi, kasih karunia Allahlah yang membuat roh Paulus bisa menyala-nyala untuk melayani Tuhan. Karena Paulus sudah mengalami kasih karunia Allah, maka ia juga mendorong kita, “Hendaklah kasih itu jangan pura-pura! Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik. Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat. Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan. Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa! Bantulah dalam kekurangan orang-orang kudus dan usahakanlah dirimu
untuk selalu memberikan tumpangan! Berkatilah siapa yang menganiaya kamu, berkatilah dan jangan mengutuk! Bersukacitalah dengan orang yang bersukacita, dan menangislah dengan orang yang menangis!”(ayat 9-15). Jujur, kita tidak bisa mempraktekkan hal ini tanpa kuasa Tuhan yang bekerja dalam kita, serta kita berespon beanr dengan sikap yang antusias. Sebab, hanya kuasa dan kekuatan Tuhan dengan kasih karunia yang dilimpahkan kepada kita, maka kita juga bisa melakukan semua dalam kekuatan Tuhan. Oleh karena itu, biarlah kita selalu berjalan dalam kasih karunia dengan roh yang menyala-nyala.
1. Apa ajakan Paulus bagi kita untuk dilakukan?(ayat 9).
2. Bagaimanakah caranya antusiasme dipertunjukkan di dalam dan melalui kita? (ayat 11).
Paulus memberikan gambaran yang bagus tentang bagaimana antusiasme yang dimilikinya dapat dipertunjukkan. Katanya, “Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras dari pada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku,”(I Korintus 15:10). Jadi, kasih karunia Allahlah yang membuat roh Paulus bisa menyala-nyala untuk melayani Tuhan. Karena Paulus sudah mengalami kasih karunia Allah, maka ia juga mendorong kita, “Hendaklah kasih itu jangan pura-pura! Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik. Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat. Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan. Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa! Bantulah dalam kekurangan orang-orang kudus dan usahakanlah dirimu
untuk selalu memberikan tumpangan! Berkatilah siapa yang menganiaya kamu, berkatilah dan jangan mengutuk! Bersukacitalah dengan orang yang bersukacita, dan menangislah dengan orang yang menangis!”(ayat 9-15). Jujur, kita tidak bisa mempraktekkan hal ini tanpa kuasa Tuhan yang bekerja dalam kita, serta kita berespon beanr dengan sikap yang antusias. Sebab, hanya kuasa dan kekuatan Tuhan dengan kasih karunia yang dilimpahkan kepada kita, maka kita juga bisa melakukan semua dalam kekuatan Tuhan. Oleh karena itu, biarlah kita selalu berjalan dalam kasih karunia dengan roh yang menyala-nyala.
Praktek
Sudahkah Anda mengalami pengalaman yang dialami Paulus tentang berjalan dalam kasih karunia? Masih antusiaskah Anda untuk menyala-nyala dalam pelayanan? Buatlah komitmen bersama Tuhan.
Sudahkah Anda mengalami pengalaman yang dialami Paulus tentang berjalan dalam kasih karunia? Masih antusiaskah Anda untuk menyala-nyala dalam pelayanan? Buatlah komitmen bersama Tuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar