Bacalah Hakim-hakim 7:1-7 dengan hati yang berdoa untuk menerima pencerahan dari Allah dalam saat teduh hari ini.
Pertanyaan renungan
1. Mengapa Tuhan berkata, “Terlalu banyak rakyat yang bersama engkau...”? (ayat 2, 4)
2. Menurut Anda, apa kunci kemenangan Gideon? (ayat 7)
Jika kita membaca kisah Gideon, maka kita melihat
suatu kisah kehidupan dari seseorang yang mempercayakan hidupnya
sepenuh hati kepada Tuhan. Oleh karena itulah, maka ia benar-benar
meraih kemenangan yang spektakuler atas musuh-musuhnya. Tuhan memberi
kemenangan kepada Gideon, karena ia PERCAYA sepenuh hati kepada
Tuhan. Coba bayangkan, hanya dengan tiga ratus orang pasukan Gideon,
Tuhan sanggup membinasakan ratusan ribu musuh. Ini merupakan pekerjaan
yang luar biasa dahsyatnya. Itu adalah hasil dari IMAN Gideon kepada
Tuhan! Jika kita menghitungnya dengan akal sehat, maka seharusnya
Gideon tidak bisa menyerang musuhnya yang ribuan jumlahnya, karena
mereka cuma tiga ratus orang. Namun karena Gideon percaya dengan
sepenuh hati kepada Tuhan, maka ia berani dan taat untuk maju
berperang. Seringkali kita ragu-ragu dengan janji-janji Tuhan yang luar
biasa dahsyat itu atas hidup kita. Bedanya Gideon dengan kita adalah
ia benar-benar percaya kepada janji Tuhan sepenuh hati, sedangkan
kita hanya percaya 99%, dan yang 1% meragukannya. Itulah sebabnya,
kita tidak mengalami kuasa Tuhan. Ragu-ragu itu sama dengan TIDAK
PERCAYA! Kita harus percaya sepenuh hati 100%, bahwa Tuhan berkuasa
untuk menggenapkan janjiNya. Kita perlu belajar untuk melihat Allah
Yang Perkasa itu bekerja dengan dahsyat di dalam hidup kita setiap hari.
Ada kasih karunia yang tersedia secara berlimpah-limpah bagi kita
yang percaya sepenuh hati kepada Tuhan. Alamilah kasih karunia yang
tertulis di dalam Ratapan 3:22-23, “Tak berkesudahan kasih setia
TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar
kesetiaan-Mu!”
Evaluasi diri: apakah kita sudah percaya kepada Tuhan sepenuh hati atau masih setengah-setengah? Bagikanlah pengalaman Anda di komsel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar