Kuasa Perjanjian Baru dalam Perjamuan Kudus

Bacaan Firman Bacalah Lukas 22:14–20, Ibrani 8:1-13 dengan hati yang berdoa untuk menerima pencerahan dari Allah dalam saat teduh hari ini.

Pertanyaan Renungan
1. Apa yang Yesus lakukan waktu perjamuan malam? (Lukas 22:19–20)
2. Apa yang membedakan imam besar perjanjian lama dengan Yesus sebagai imam besar perjanjian baru ? (Ibrani 8:1-4, 6-8)

Pada waktu perjamuan malam Yesus mengambil roti, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada murid-muridnya, kata-Nya: "Inilah tubuh-Ku yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku." Demikian juga dibuatNya dengan cawan sesudah makan; Ia berkata: "Cawan ini adalah perjanjian baru oleh darah-Ku, yang ditumpahkan bagi kamu. Dari dua ayat diatas kita menemukan bahwa Yesus menjadi pengantara untuk penebusan dosa kita dengan menyerahkan tubuhNya dan membawa
kita masuk kedalam perjanjian yang baru melalui darahNya. Pada masa perjanjian lama, penebusan dosa dilakukan dengan mempersembahkan korban bakaran dan harus dilakukan berulang-ulang (Ibrani 8 : 3, 7). Tetapi ketika Yesus datang, maka Dia mempersembahkan diriNya sebagai korban satu kali untuk selamanya dan menjadi Imam Besar Perjanjian Baru bagi kita semua (Ibrani 8 : 8, 12, 13). Luar biasa, kita tidak lagi hidup didalam penghukuman melainkan hidup di dalam perjanjian baru yang penuh kuasa di dalam kasih karuniaNya. Yesus memberikan contoh keteladanan melalui peristiwa perjamuan malam dengan memecah-mecahkan roti dan memberikan cawan sebagai tanda tubuh dan darahNya yang diserahkan bagi kita.

Praktek
Yesus sudah menjadi pengantara untuk penebusan dosa kita. Bersyukurlah untuk kasihNya yang besar sehingga kita hidup di dalam perjanjian baru yang penuh kuasa dan kasih karunia, dan jangan kembali kepada hidup kita yang lama.