PIKIRAN KRISTUS TIMBUL DARI HATI YANG BARU

Bacaan Firman Bacalah I Korintus 2:6-16 dengan hati yang berdoa untuk menerima pencerahan dari Allah dalam saat teduh hari ini.

Pertanyaan Renungan
1. Bacalah ayat 6-14. Menurut Anda, mengapa hati yang lama tidak memiliki pikiran Kristus?
2. Ketika hati kita diperbaharui, apa yang terjadi pada pikiran kita?(ayat 16).

Banyak orang yang mengeluh tentang pikiran mereka kacau balau. Pikiran yang jorok dan penuh dengan hal-hal najis tidak bisa dihilangkan dari otak mereka. Ada orang yang berkata bahwa pikiran mereka penuh dengan kekuatiran dan rupa-rupa tipu muslihat lainnya. Bahkan pikiran jahat yang terus-menerus bercokol di kepala justru membuat mereka kehilangan gairah hidup maupun damai di dalam hati mereka. Dari manakah datangnya pikiran yang demikian? Jawaban yang sederhana adalah dari manusia lama atau hati yang belum diperbaharui oleh Kristus. Paulus berkata, “Sebab mereka yang hidup menurut daging,
memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh,”(Roma 8:5). Manusia lama atau hati yang belum diperbaharui akan memaksa kita untuk memikirkan hal-hal yang dari dunia, sehingga kita tidak bisa memahami kehendak Allah. Sebab Paulus menegaskan lewat tulisannya dalam renungan Saat Teduh yang kita baca hari ini, “Tetapi manusia duniawi tidak menerima apa yang berasal dari Roh Allah, karena hal itu baginya adalah suatu kebodohan; dan ia tidak dapat memahaminya, sebab hal itu hanya dapat dinilai secara rohani,”(ayat 14). Untuk itulah, kita membutuhkan hati baru yang diperbaharui terus-menerus, sehingga pikiran kita pun akan ikut diperbaharui. Ketika pikiran kita diperbaharui oleh Kristus, maka kita akan berani berkata seperti Paulus, “Tetapi kami memiliki pikiran Kristus,” (ayat 16). Orang yang lahir baru dalam hatinyalah yang memiliki pikiran Kristus. Bagaimana dengan Anda? Masih bergumulkah Anda dengan pikiran Anda? Ingat, pikiran Kristus timbul dari hati yang sudah diperbaharui. Mari, alamilah pikiran Kristus dalam hidup Anda.

Praktek
Sudahkah Anda melakukan evaluasi khusus untuk cara berpikir Anda setelah membaca renungan ini? Apa komitmen Anda untuk dilakukan? Bagikan pengalaman Anda di komsel.