Pertanyaan Renungan
1. Apa maksud Tuhan bagi sang pemazmur ketika Anda mengalami masa-masa seperti ini?
2. Mengapa kita tidak merasakan hadirat Tuhan ketika kita melewati masa-masa sulit? Masihkah kita tetap mempercayai Tuhan?
Pada saat kita menghadapi persoalan, konflik atau dimusuhi oleh orang lain, biasanya kita akan mengadukannya kepada Tuhan. Tapi, jika Tuhan seakan-akan tidak peduli dengan kita, ke mana kita bisa pergi? Situasi tanpa harapan inilah yang dialami sang pemazmur. Bagian pertama dari Mazmur ini mengungkapkan tentang masa-masa kesengsaraan saat dicela oleh musuh sekaligus dimurkai oleh Tuhan. Ia merasa Tuhan menyembunyikan diri dan membiarkan hidupnya terpuruk. Akibatnya, semangat hidup pemazmur meredup, sehingga ia layu bagai rumput. Tidak ada nafsu makan, tidak bisa tidur, dan merasa sangat kesepian. Pada bagian kedua, nada optimisme timbul lagi di dalam diri sang pemazmur. Ia yakin bahwa Tuhan masih mengasihi dirinya. Kesetiaan Tuhan lebih besar daripada murka-Nya, sehingga Tuhan mendengarkan doa umat-Nya. Bukankah kita juga pernah merasa ditinggalkan oleh Tuhan? Mengapa Tuhan melakukan hal ini? Apakah kita masih tetap mengasihi dan percaya kepada Tuhan? Dapatkah kita mengerti maksud Tuhan seperti yang dialami sang pemazmur? Atau apakah kita kecewa, marah dan tidak mempercayai Tuhan lagi? Hubungan dengan Tuhan bisa rusak karena dosa dan pemberontakan. Tetapi jika k
ita bertobat, maka Tuhan pasti kembali mempedulikan hidup kita. Janganla kita membiarkan hidup kita dihantui oleh rasa bersalah. Ketika kita merasa bahwa Tuhan seakan-akan meninggalkan diri kita, sebenarnya Ia ada di situ untuk menolong kita kembali. Praktek Ceritakan pengalaman Anda di komsel ketika Anda melewati masa-masa kesukaran seperti yang dialami oleh sang pemazmur.
