Bacalah Roma 8:31-39 dengan hati yang berdoa untuk menerima pencerahan dari Allah dalam saat teduh hari ini.
Pertanyaan renungan
1. Apa yang terjadi jika Allah di pihak kita? (ayat 31-35).
2. Lebih dari apakah kita? (ayat 37).
Kemenangan yang dijanjikan dalam Alkitab
tidak dapat dibandingkan dengan janji-janji kosong tentang
kemenangan yang diberikan oleh yang lain. Kemenangan yang dijanjikan
oleh Allah adalah kemenangan yang sudah pasti, karena Yesus yang
memberikan kemenangan itu kepada kita. Itulah sebabnya, Paulus
menegaskan, “Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya
itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita? Ia,
yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya
bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala
sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia? Siapakah yang akan
menggugat orang-orang pilihan Allah? Allah, yang membenarkan mereka?
Siapakah yang akan menghukum mereka? Kristus Yesus, yang telah mati?
Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga duduk di sebelah
kanan Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita?,”(ayat 31-34).
Inilah janji tentang kemenangan kita yang sudah pasti dan bukan
angan-angan belaka. Allah tidak akan mungkin berdusta kepada kita
yang percaya kepada Dia. Oleh karena itu, jika kita mengimani
janji-janji Tuhan bahwa apa yang dijanjikanNya kepada kita pasti terjadi, maka kuasa janji itu terjadi dalam hidup kita. Jika tidak, mengapa harus ada penegasan, “Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita,”(ayat 37). Jadi, kita harus menyadari kebenaran ini bahwa kita lebih dari pemenang. Jika Kaleb adalah sang pemenang, maka kita harus memperkatakan kepada diri kita berulang-ulang, bahwa “Saya adalah pemenang, bahkan saya lebih dari seorang pemenang.” Rindukah Anda mengalami kebenaran ini?
janji-janji Tuhan bahwa apa yang dijanjikanNya kepada kita pasti terjadi, maka kuasa janji itu terjadi dalam hidup kita. Jika tidak, mengapa harus ada penegasan, “Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita,”(ayat 37). Jadi, kita harus menyadari kebenaran ini bahwa kita lebih dari pemenang. Jika Kaleb adalah sang pemenang, maka kita harus memperkatakan kepada diri kita berulang-ulang, bahwa “Saya adalah pemenang, bahkan saya lebih dari seorang pemenang.” Rindukah Anda mengalami kebenaran ini?
Evaluasilah diri Anda : mengapa Anda selalu gagal mengalami janji Tuhan, khususnya hidup dalam kemenangan atas setan. Bagikan pengalaman Anda di komsel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar