Pertanyaan Renungan
1. Apa kata sang tuan kepada hambanya menurut bacaan firman Tuhan hari ini?
2. Apa yang harus dilakukan oleh seorang hamba kepada tuannya?
Setelah menerima Yesus dan mengalami kelahiran baru, kita bersyukur atas keselamatan yang dikaruniakan Allah kepada kita. Mengapa kita bersyukur? Petrus melukiskan perasaan sukacita kita demikian, “Sekalipun kamu belum pernah melihat Dia, namun kamu mengasihi-Nya. Kamu percaya kepada Dia, sekalipun kamu sekarang tidak melihat-Nya. Kamu bergembira karena sukacita yang mulia dan yang tidak terkatakan, karena kamu telah mencapai tujuan imanmu, yaitu keselamatan jiwamu,”(I Pterus 1:8-9). Karena kita menerima sukacita inilah yang membuat kita menyerahkan diri pada Tuhan untuk melayani Dia. Jadi, kita disebut sebagai hamba yang melayani Allah dan sesama dengan apa yang ada pada kita. Kita mempersembahkan seluruh kehidupan kita kepada Tuhan untuk melayani. Biasanya, kita akan menghadapi banyak tantangan sebagai bagian dari proses Tuhan untuk membentuk karakter kita menjadi serupa dengan Kristus. Sebagai hamba, terkadang kita menuntut hal-hal yang seharusnya kita tidak perlu menuntutnya. Kita mencoba untuk mencuri kemuliaan Tuhan, karena kita berpikir bahwa kita telah berlelah-lelah melayani Tuhan dan sesama. Seharusnya kita sadar bahwa melayani Tuhan adalah suatu kehormatan. Yesus berkata bahwa, “Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan,"(Lukas 17:10). Marilah kita mensyukuri penghormatan dari Tuhan ini atas hidup kita. Praktek Apakah Anda merasa bahwa melayani Tuhan adalah suatu beban dan bukan kehormatan? Mengapa? Bagikanlah pengalaman anda dalam komsel.
