Anak pertama saya begitu takut dengan laba-laba. Khususnya ketika ke kamar kecil, ia pasti akan memperhatikan setiap sudut untuk memastikan tidak ada makhluk berkaki delapan itu. Sekalipun berulang kali kami berusaha meyakinkannya bahwa laba-laba itu “amat sangat jauh” lebih kecil darinya yang bertubuh cukup besar untuk ukuran anak seumurnya, tetap saja tidak bisa menghilangkan rasa takutnya itu.
Apa yang menjadi ketakutan anak saya, juga kita alami. Bentuknya tentu berbeda. Sebagai orang dewasa ketakutan yang seringkali menghampiri kita adalah ketakutan akan masa depan, pasangan hidup, karir, dsb. Ketika menghadapi suatu masalah, kita cenderung melihat masalah itu begitu BESAR sehingga mengalahkan keyakinan kita bahwa kita memiliki Tuhan yang terlebih besar dari segala permasalahan yang sedang kita
hadapi.
Dari pengalaman pribadi, saya menemukan bahwa ketika saya mudah dihimpit oleh segala permasalahan yang ada, ternyata relasi saya dengan Tuhan sedang mengendur. Mungkin karena kesibukan dan kelelahan, saya tidak lagi memulai hari bersama Tuhan. Saya tidak lagi meluangkan waktu untuk membaca firmanNya. Saya tidak lagi berelasi intim dengan Tuhan. Saat seperti itulah biasanya saya jadi kehilangan pegangan dan sandaran sehingga saya sangat mudah digoyahkan oleh tantangan dan masalah yang ada.
Sebenarnya, ketika relasi saya dengan Tuhan begitu dekat, saya akan mampu menyadari kuasa dan rahmat yang Tuhan berikan kepada saya untuk menghadapi segala sesuatu. Dan tak ada apapun yang akan membahayakan saya, karena Ia memberi saya kuasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar