Pertanyaan Renungan
1. Seperti apakah orang-orang menyampaikan nubuatan kepada Rut? (ayat 11-12).
2. Mengapa dan bagaimana cara Tuhan memberi upah kepada Rut? (ayat 13-17).
Tuhan yang kita sembah terkenal sebagai Tuhan yang adil. Karena keadilan Allah inilah, maka Ia pasti memberi upah kepada siapapun yang didapati setia dengan pekerjaannya. Herannya, kita selalu menuntut adanya upah sebelum didapati setia dengan tugas dan tanggungjawab kita. Saat teduh hari ini memberikan pengertian yang baru bagi kita, bahwa setiap orang dari bangsa manapun yang didapati setia pasti menerima upah dari Tuhan. Rut, telah menunjukkan kesetiaannya kepada Naomi, sehingga Tuhan memberi upah kepadanya. Bahkan upah yang diterimanyapun berlipat-lipat ganda. Dimulai dari nubuatan seluruh orang banyak yang hadir di pintu gerbang dan tua-tua dari bangsa Israel, yang berkata: "Kamilah menjadi saksi. TUHAN kiranya membuat perempuan yang akan masuk ke rumahmu itu sama seperti Rahel dan Lea, yang keduanya telah membangunkan umat Israel. Biarlah engkau menjadi makmur di Efrata dan biarlah namamu termasyhur di Betlehem, keturunanmu kiranya menjadi seperti keturunan Peres yang dilahirkan Tamar bagi Yehuda oleh karena anak-anak yang akan diberikan TUHAN kepadamu dari perempuan muda ini!" (ayat 11-12). Upah untuk Rut semakin bertambah ketika TUHAN mengarunikan seorang anak laki-laki kepadanya. Semua perempuan yang ada di tempat itu pun berkata kepada Naomi, "Terpujilah TUHAN, yang telah rela menolong engkau pada hari ini dengan seorang penebus. Termasyhurlah kiranya nama anak itu di Israel. Dan dialah yang akan menyegarkan jiwamu dan memelihara engkau pada waktu rambutmu telah putih; sebab menantumu yang mengasihi engkau telah melahirkannya, perempuan yang lebih berharga bagimu dari tujuh anak laki-laki,"
(ayat 13b-14). Rut mendapatkan upah sepenuhnya dari Tuhan karena kesetiaannya. Bagaimana dengan Anda? Praktek Apa yang sedang diajarkan oleh Tuhan bagi Anda dalam hal kesetiaan? Apakah Anda tetap setia dalam proses itu? Bagikan pengalaman Anda di komsel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar