Pertanyaan Renungan
1. Sebutkan hal-hal apakah yang menghalangi doa kita?(ayat 1-2).
2. Doa yang bagaimanakah yang tidak terjawab? Mengapa?(ayat 3-4).
Untuk mengetahui salah satu doa yang tidak terjawab, inilah contohnya. “Tuhan, saya minta tambahkan satu gol lagi. Satu gol lagi Tuhan. Oh Tuhan, saya minta hanya satu gol lagi,” demikian doa si penggemar Barcelona saat menonton di TV pertandingan semi final pertandingan sepakbola antara kesebelasan Barcelona melawan Chelsea. Karena gol yang ditunggupun belum terjadi, maka ia berlutut sambil mengangkat tangan dengan jari telunjuk mengarah ke atas seakan-akan menarik perhatian Tuhan. Tetapi, yang terjadi adalah justru kesebelasan Chelsea berhasil menyamakan kedudukan menjadi 2:2 di akhir pertandingan sehingga tim Barcelona pun tersingkir. Pertanyaan yang muncul adalah mengapa si penggemar ini berdoa dengan sungguh-sungguh, namun doanya tidak terjawab? Rasul Yakobus menjawab pertanyaan ini, “Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu,”(Yakobus 4:3). Dari bacaan firman Tuhan inilah kita tahu bahwa doa si penggemar bola tersebut salah berdoa. Benarkah si penggemar bola itu salah berdoa? Rasul Yohanes memberikan pengertian kepada kita tentang persyaratan bagaimana doa kita dijawab. Kata Yohanes, “Dan inilah keberanian percaya kita kepada-Nya, yaitu bahwa Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepada-Nya menurut kehendak-Nya,”(I Yohanes 5:14). Jadi, kita harus berdo
a sesuai dengan kehendak Allah dan bukan keinginan kita. Oleh karena itu, sebelum berdoa, marilah kita memperhatikan semua rambu-rambu yang diberikan oleh Tuhan kepada kita agar doa kita tidak sia-sia. Praktek Pernahkah doa-doa Anda tidak terjawab? Evaluasilah apakah ada rambu-rambu yang diberikan oleh Tuhan telah dilanggar? Buatlah komitmen untuk berdoa sesuai kehendak Tuhan atas hidup Anda.
