Pertanyaan renungan:
1. Apakah Anda pernah melakukan dosa dan tipu daya dalam perkataan Anda?
2. Pernahkah Anda mengalami hinaan atau perkataan yang melukai Anda? Apa respon Anda saat mengalaminya?
Sebagai murid Kristus kita harus belajar meneladani Kristus dalam perkataan mau pun dalam perbuatan. Dalam ayat yang kita baca di atas, kita menemukan bahwa karakter Yesus Kristus luar biasa, yang perlu kita teladani. Ketika banyak orang yang mencaci-maki Dia, tetapi Ia tidak balas dengan mencaci maki. Ketika orang-orang mengancam dan berusaha menyalibkan Dia, tetapi Ia tidak membiarkan kata-kata negatif atau perlakuan-perlakuan jahat meresap di dalam hati untuk membalas. Ia malah sebaliknya mengasihi, mengampuni, dan rela menyelamatkan
mereka. Lalu, bagaimana dengan kita? Apakah perkataan kita adalah perkataan yang tulus atau hati yang tidak murni? Sudahkan kita mengucapkan perkataan yang membangun sesama kita, atau justru mengucapkan perkataan yang sia-sia dan menghancurkan orang lain? Bagaimana caranya agar kita meneladani perkataan Yesus yang penuh pengampunan dan kasih? Caranya adalah kita harus mengisi hati dan pikiran kita setiap hari dengan perkataan Yesus sendiri. Latihlah diri kita setiap hari untuk mengucapkan perkataan yang positif dan membangun orang lain. Belajarlah mengucap syukur dalam segala keadaan. Ketika ada orang yang memaki atau memberikan kata-kata yang melukai kita, maka kita harus bersyukur atas hal itu. Ingat kita harus menjadi berkat lewat kata-kata kita. Perkataan dan perbuatan harus sama. Renungan firman Dengan jujur periksalah hati Anda untuk mengetahui apa yang tersimpan di dalam hati Anda: akuilah kalau ada dosa dan tipu daya dalam perkataan Anda? Mintalah pengampunan dari Tuhan. Adakah Anda pernah terluka dengan perkataan seseorang? Ijinkan Roh Kudus untuk mengoreksi hati Anda. Bagikanlah pengalaman Anda di komsel
Tidak ada komentar:
Posting Komentar