Seorang pengkhotbah dan seorang supir taksi tiba di pintu gerbang surga pada saat yang bersamaan.
Setelah menanyai keduanya, malaikat penjaga surga pun membukakan pintu gerbang dan mempersilahkan si supir taksi lebih dahulu. Kemudian ia minta si pengkhotbah untuk duduk dan menunggu pertimbangan selanjutnya.
Sang pengkhotbah menjadi sangat marah. "Bagaimana bisa kamu mempersilahkan orang itu masuk ke surga lebih dahulu daripada saya?" keluhnya. "Saya berkhotbah setiap minggu selama lebih dari 50 tahun. Yang dilakukan orang tadi hanya menyupir taksi di sekeliling kota."
"Itu benar," jawab sang malaikat, "ketika Anda berkhotbah orang-orang tidur. Tetapi, ketika supir ini menyetir orang-orang memanjatkan doa."
*** Cerita dikutip dari buku Wisdom of the Heart, karya Alan Cohen
Tidak ada komentar:
Posting Komentar