Bartimeus adalah seorang pengemis buta yang barangkali mengalami kebutaan sejak lahir, dia menjadi pengemis karena kondisi fisiknya yang tuna netra sehingga ia tidak dapat bekerja.
Ketika didengarnya bahwa ada Yesus yang mempunyai kuasa untuk menyembuhkan, berserulah ia; "Yesus, kasihanilah aku, sembuhkanlah aku, begitu kira-kira versi sekarang seruannya.
Tetapi dia sedikit kecewa karena pengikut-pengikut Tuhan Yesus termasuk murid-murid Yesus menegur dia untuk diam dan jangan mengganggu.
Clive Staples Lewis, seorang sastrawan, penulis yang dikagumi, dia mengatakan bahwa penghalang terbesar untuk menbawa orang kepada Yesus adalah bukan faktor eksternal, bukan penderitaan bahkan penganiayaan, tetapi faktor internal, orang kristiani sendiri yang sering menjadi batu sandungan.
Yesus pernah dengan keras menegur pengikut-pengikutnya, Dia berkata; "celakalah orang yang mengandalkan penyesatan, adalah lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan di lehernya, lalu ia dilemparkan ke dalam laut".
Bartimeus tidak mudah menyerah, dia malah berteriak lebih kencang lagi, ia sadar bahwa itu kesempatan baginya, imannya membuatnya tidak menyerah, ia tahu bahwa Yesus adalah jawaban atas permasalahan yang ia alami.Dia percaya bahwa Yesus adalah mesias.
Apa yang kau kehendaki supaya Aku perbuat bagimu? Tanya Yesus dan disinilah kita melihat bahwa
Bartimeus bukan tipe orang serakah, dia meminta apa yang menjadi kebutuhan utamanya, yaitu melihat, dia bukan tipe "aji mumpung".
Dia tidak meminta harta kekayaan, karena baginya apabila dia bisa melihat, maka dia akan bisa bekerja untuk mencukupkan hidupnya.
Tuhan Yesus memberkati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar