1. Keberanian dalam menghadapi realita hidup. Seringkali kita tidak berani menghadapi realita kehidupan ini. Kita berusaha untuk menyangkali atau menghindari, bahkan kita tidak mau membicarakannya. Realita yang dimaksud adalah realita tentang diri kita atau kondisi keluarga kita. Bagaimana kita mau dipulihkan jika kita tidak berani menghadapi realita kehidupan kita?
2. Keberanian dalam menghidupi realita hidup. Hidup ini tidak akan mudah, ada peperangan, pertentangan, perjuangan dan hal-hal lain yang membuat kita tidak nyaman. Banyak orang yang tidak berani menjalani realita kehidupan ini, akibatnya mereka tidak berbuah dalam kehidupannya.
3. Keberanian memberitakan kebenaran realita hidup ini. Raja Salomo berkata, “Orang
fasik lari, walaupun tidak ada yang mengejarnya, tetapi orang benar merasa aman seperti singa muda,”(Amsal 28:1). Jadi, siapa yang berani menghadapi kebenaran dan berani menghidupinya, maka ia pasti memberitakan realita dari kebenaran tersebut.
Lalu, apa faktor kunci yang kita butuhkan agar kita berani menjalani hidup ini? Faktor kuncinya adalah jikalau kita mati. Jika kita berani mati terhadap ego kita, maka kita pasti sukses. Hal utama yang membuat kita tidak berani mati adalah self-centered atau mengasihi diri sendiri. 1Yohanes 4:18 berkata bahwa, ”Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan;” Jadi, orang yang takut, pasti kasihnya tidak sempurna, orang yang takut masih mengasihi dirinya sendiri. Tetapi, ketika seseorang tidak mengasihi diri sendiri, maka kasih Allah yang bekerja dalam dirinya.
Saya berdoa agar bulan ini kita mau belajar mempraktekkan karakter keberanian ini. Dengan berani, kita dapat membangun rumah Tuhan dan meluaskan kerajaanNya di muka bumi. Haleluyah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar