09/01/09

Dimurnikan Seperti Perak

Hawa Ahmed adalah seorang mahasiswa non-Kristen di Afrika Utara. Suatu hari, dia membaca traktat Kristen di asramanya dan dia memutuskan untuk menjadi seorang Kristen. Ayahnya adalah seorang Emir (penguasa Muslim). Dapat dipastikan bahwa dia akan kehilangan warisan keluarganya jika dia menyatakan pertobatannya.

Ketika Hawa memberitahu keluarganya bahwa dia telah menjadi Kristen dan mengganti namanya menjadi Faith, ayahnya benar-benar murka. Ayah dan kakak-kakaknya yang laki-laki melucuti pakaiannya dan mengikatnya di sebuah kursi yang dipasangi sebatang logam. Mereka bermaksud menghukumnya dengan arus listrik. Ketika ayah dan kakaknya memasukkan steker ke dalam soketnya - tidak terjadi apapun -- dan tidak ada sesuatupun yang terjadi. Mereka mencoba sampai 4 kali dan mengganti kabelnya, tetapi listrik tetap tidak mengalir juga. Akhirnya, ayah Faith, karena frustasi dan marah, dia memukul, mengusirnya serta berteriak, "Kau bukan anakku lagi." Lalu dia melemparkan anak perempuannya itu ke jalanan tanpa sehelai baju melekat di tubuhnya.

Faith berlari menyusuri jalan, merasa terhina dan dipermalukan. Dalam keadaan gemetar karena kedinginan dan sambil berlinang air mata, Faith berlari menuju ke rumah seorang temannya. Hari berikutnya, temannya itu bertanya kepada para tetangga tentang apa yang mereka lihat dan pikirkan saat melihat Faith berlarian tanpa busana di jalanan. "Aku tidak mengerti yang kau tanyakan?" mereka bertanya. "Gadis itu memakai baju putih yang sangat indah. Bahkan kami bertanya-tanya kepada diri kami sendiri mengapa ada seseorang yang memakai baju putih seindah itu berlarian di sepanjang jalan." Saat ini Faith bekerja sebagai evangelis fulltime di EHC.

Seringkali kita tidak bisa memahami jalan-jalan Tuhan yang penuh misteri. Ada begitu banyak persoalan didalam hidup kita yang membuat kita jatuh bangun. Kita seringkali merasa begitu lelah dan seolah tanpa pengharapan. Ada saat dimana kita merasa seolah-olah Tuhan meninggalkan kita. Musibah menimpa kita dan jalan hidup terasa begitu sulit. Ketika hidup terasa sangat berat, seringkali kita ”menghakimi” Tuhan bahwa Dia telah berlaku tidak adil kepada kita. Namun bila kita menyelami pekerjaan dan karya Tuhan dalam hidup kita, maka kita akan heran dan takjub. Sebab kesetiaan-Nya selalu menyertai kita.

Firman Tuhan mengatakan bahwa segala sesuatu yang terjadi dalam hidup kita Ia ijinkan terjadi untuk mendatangkan kebaikan bagi kita. Ketika Ia ijinkan masalah terjadi dalam hidup kita, sebenarnya Ia ingin menyatakan kemuliaan-Nya secara pribadi kepada kita. Ia ingin kita menjadi ”saksi” bagi setiap orang di sekitar kita bahwa Allah yang kita sembah adalah Allah yang sungguh-sungguh hidup dan berkuasa. Bahwa Ia Allah yang ajaib, Allah yang dahsyat!

Ketika Tuhan mengijinkan iblis mencobai Ayub dan mengambil semua yang paling berharga dalam hidup Ayub, Ia menggantikannya berkali-kali lipat melebihi apa yang dimiliki Ayub sebelumnya. Ia melipatkangandakan kekayaannya, menggantikan istri dan anak-anaknya, dan mengembalikan kemuliaannya. Dalam Ulangan 30:3 Tuhan berfirman, ”Maka Tuhan, Allahmu, akan memulihkan keadaanmu dan akan menyayangi engkau.”

Seringkali Tuhan memurnikan kita melalui api pencobaan untuk melihat kemurnian iman kita.”Ia akan duduk seperti orang yang memurnikan dan mentahirkan perak....” (Maleakhi 3:3). Seorang pandai perak akan tahu bahwa pekerjaannya berhasil apabila ia bisa melihat dirinya terefleksi melalui permukaan perak itu. Begitu juga Tuhan berhasil memurnikan kita apabila pribadi dan karakter Kristus sudah terefleksi di dalam kehidupan pribadi kita. Rasul Paulus mengatakan dalam Roma 8:29 bahwa kita harus diubah menjadi sama dengan citra dan gambar Yesus Kristus, Anak Allah. Kita harus diubah ke dalam karakter Kristus, kita harus memiliki karakter yang sama dengan karakter Kristus. Dengan demikian kita bisa memancarkan citra dan rupa Kristus.

Jadi, segala tantangan dan persoalan yang kita hadapi Tuhan ijinkan terjadi sebagai proses pendewasaan kita untuk semakin serupa dengan Kristus. Seperti perak, satu-satunya cara untuk memurnikannya hanyalah dengan membakar perak tersebut. Ketika proses pendewasaan itu sedang berlangsung kita pasti akan merasa sangat berat, sakit.

Namun Allah kita adalah Allah yang maha adil. Walaupun seringkali hidup terasa tidak adil bagi kita, namun sebenarnya kesetiaannya selalu menyertai hidup kita. Ia tau yang terbaik untuk kita. Yang Ia inginkan dari kita hanyalah menaruh kepercayaan penuh kepada-Nya bahwa Ia adalah benar, setia, dan adil.. Maka segala sesuatu akan indah pada waktunya.

Ketika kita mengangkat tangan kita tanda berserah, maka Ia akan mengulurkan tangannya kepada kita. Bahkan Ia akan menggendong kita. Seperti sajak terkenal yang ditulis oleh Margareth Fishback tentang ”Footprints” berikut ini:



One night I dreamed a dream.
I was walking along the beach with my Lord. Across the dark sky flashed scenes from my life. For each scene, I noticed two sets of footprints in the sand, one belonging to me and one to my Lord.

When the last scene of my life shot before me I looked back at the footprints in the sand. There was only one set of footprints. I realized that this was at the lowest and saddest times of my life. This always bothered me and I questioned the Lord about my dilemma.

"Lord, You told me when I decided to follow You, You would walk and talk with me all the way. But I'm aware that during the most troublesome times of my life there is only one set of footprints. I just don't understand why, when I need You most, You leave me."

He whispered, "My precious child, I love you and will never leave you, never, ever, during your trials and testings. When you saw only one set of footprints, It was then that I carried you."

Sajak itu mengajak kita menelusuri kehidupan kita. Pada awal perjalanan, telapak kaki kita dan telapak kaki Tuhan membekas bersebelahan. Namun ketika musibah dan kesulitan datang, hanya satu telapak kaki yang kelihatan membekas. Dan itu bukan telapak kaki kita, tetapi telapak kaki Tuhan. Telapak kaki kita tidak kelihatan sebab dalam saat-saat sulit itu kita sedang digendong Tuhan... Ketika Ia mengijinkan masalah terjadi dalam hidup kita, pada saat yang sama Ia menyediakan tangan-Nya bagi kita...

By Maya Pardede

Tidak ada komentar:








INFO
KomSel





Komsel Setiap Hari Jumat Jam 20:00 WIB Tuhan Yesus Memberkati.

Semua Materi Bahan Sate diambil dari www.abbalove.org



ABBALOVE SERPONG
Ruko Jasmine Blok HA/1 No.2-6 Gading Serpong







God Bless You.

Daftar Blog Favorit