Suatu kali, Yesus berkeliling di seluruh Galilea untuk mengajar di dalam rumah ibadah dan memberitakan Injil Kerajaan Allah serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan di antara mereka. Lalu, tersiarlah berita tentang Yesus di seluruh Siria, Dekapolis, Yerusalem, Yudea dan seberang Yordan, sehingga orang-orang berbondong-bondong mengikuti Dia. Melihat orang banyak itu, Yesus naik ke atas bukit dan mengajar murid-muridNya demikian, “Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi,”(Matius 5:5). Mengapa orang-orang yang memiliki bumi adalah mereka yang mempunyai ciri khas lemah lembut? Karena kelemahlembutan hati adalah kesediaan seseorang untuk dibentuk oleh Tuhan. Apa maksud “dibentuk oleh Tuhan”?
1. Manusia memiliki hati yang licik
Hati manusia sangat licik, sehingga Allah perlu membentuknya menjadi lemah lembut. Kata Yeremia, “Betapa liciknya hati, lebih licik dari pada segala sesuatu, hatinya sudah membatu: siapakah yang dapat mengetahuinya? Aku, TUHAN, yang menyelidiki hati, yang menguji batin, untuk memberi balasan kepada setiap orang setimpal dengan tingkah langkahnya, setimpal dengan hasil perbuatannya."(Yeremia 17:9-10). Apakah hati licik ketika sedang berbisnis? Apakah kita memiliki hati yang licik terhadap isteri, anak dan keluarga? Jika kita ingin memiliki hati yang lemah lembut, maka kita perlu dibentuk oleh Tuhan dalam kehidupan kita sehari-hari.
2. Manusia memiliki hati yang keras kepala
Sebagai orang percaya kita ingin memiliki bumi, namun tanpa menyadari bahwa hati keras kepala. Tuhan berfirman melalui Yesaya, “Oleh karena Aku tahu, bahwa engkau tegar tengkuk, keras kepala dan berkepala batu,”(Yesaya 48:4). Karena itulah Allah membentuk kita melalui proses pembentukan setiap hari. Tuhan seringkali memakai isteri, suami, anak-anak atau orang-orang yang terdekat dengan kita untuk melembutkan hati kita.
Mari, kita sebagai orang-orang yang hidup di dalam Kerajaan Allah melihat ke dalam hati kita dan membiarkan Tuhan dengan kuasaNya membentuk hati kita sesuai kehendakNya. Jangan pernah menyerah kepada pembentukan yang kita sedang alami, karena kita akan menikmati hal-hal yang indah bersama Tuhan setelah melewati proses Tuhan dengan baik.
1. Manusia memiliki hati yang licik
Hati manusia sangat licik, sehingga Allah perlu membentuknya menjadi lemah lembut. Kata Yeremia, “Betapa liciknya hati, lebih licik dari pada segala sesuatu, hatinya sudah membatu: siapakah yang dapat mengetahuinya? Aku, TUHAN, yang menyelidiki hati, yang menguji batin, untuk memberi balasan kepada setiap orang setimpal dengan tingkah langkahnya, setimpal dengan hasil perbuatannya."(Yeremia 17:9-10). Apakah hati licik ketika sedang berbisnis? Apakah kita memiliki hati yang licik terhadap isteri, anak dan keluarga? Jika kita ingin memiliki hati yang lemah lembut, maka kita perlu dibentuk oleh Tuhan dalam kehidupan kita sehari-hari.
2. Manusia memiliki hati yang keras kepala
Sebagai orang percaya kita ingin memiliki bumi, namun tanpa menyadari bahwa hati keras kepala. Tuhan berfirman melalui Yesaya, “Oleh karena Aku tahu, bahwa engkau tegar tengkuk, keras kepala dan berkepala batu,”(Yesaya 48:4). Karena itulah Allah membentuk kita melalui proses pembentukan setiap hari. Tuhan seringkali memakai isteri, suami, anak-anak atau orang-orang yang terdekat dengan kita untuk melembutkan hati kita.
Mari, kita sebagai orang-orang yang hidup di dalam Kerajaan Allah melihat ke dalam hati kita dan membiarkan Tuhan dengan kuasaNya membentuk hati kita sesuai kehendakNya. Jangan pernah menyerah kepada pembentukan yang kita sedang alami, karena kita akan menikmati hal-hal yang indah bersama Tuhan setelah melewati proses Tuhan dengan baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar