Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya akan memakan buahnya.- Amsal 18:21
Jangan remehkan kuasa perkataan! Perkataan bisa memberi kehidupan atau kematian. Perkataan bisa membawa berkat atau kutuk. Perkataan bisa membangun atau merusak. Perkataan bisa berguna, tapi perkataan bisa juga sia-sia. Salomo mempertegas hal ini dalam amsal yang ditulisnya, “Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya.” Lagipula kita perlu ingat bahwa seluruh isi dunia ini diciptakan oleh perkataan Allah. Dengan kata lain, sebuah perkataan mengandung daya cipta yang luar biasa.Perkataan kita akan membangun citra diri yang baik, atau sebaliknya akan menciptakan citra diri yang buruk. Simaklah apa yang ditemukan oleh penginjil Bill Glass. Ia berkata bahwa 90 persen dari penghuni penjara pernah mendengar dari orang tua mereka kalimat yang bunyinya seperti ini, “Kamu akan dimasukkan ke penjara.”
Misalnya mengatakan kepada anak kita bahwa ia bodoh, malas, nakal, tidak patut dikasihi, jelek, dsb. Sejujurnya, kita memang tak pernah menginginkan anak kita menjadi seperti apa yang kita katakan. Namun masalahnya, anak kita akan secara otomatis merekam perkataan kita itu di dalam pikirannya dan menganggap semua perkataan negatif itu sebagai kebenaran yang harus dipercayai. Akibatnya, ia akan mempercayai bahwa dirinya bodoh, jelek, malas, nakal, tidak patut dikasihi dan terbentuklah citra diri yang seperti itu.
Citra diri seseorang akan terbentuk dari banyak faktor. Namun demikian, salah satu faktor yang sangat mempengaruhi citra diri seseorang adalah lewat perkataan. Mengetahui kebenaran ini, hendaknya kita mulai berhati-hati dengan apa yang kita katakan. Berpikirlah sepuluh kali atau bahkan seratus kali sebelum kita mengucapkan sesuatu. Jangan pernah mengucapkan sesuatu sampai kita yakin bahwa bahwa apa yang kita katakan adalah sesuatu yang bersifat membangun dan positif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar